Robin Simanjuntak

Saturday, June 09, 2007

Saringan

Hakim-hakim 7: 1-25
Matius 22: 1-14

Perenungan saya berkaitan dengan banyak hal yang saya dengar hari ini. Hari ini sudah 3x saya mendengar kata "saringan". Yang pertama, dalam suatu persekutuan doa, ada yang memimpin doa supaya kiranya Tuhan memanggil orang-orang yang hendak dipakai Tuhan di gereja "x" dan menyaring orang-orang yang tidak mengerti visi di gereja "x". Yang kedua, dalam suatu rapat besar dikatakan ada beberapa proses saringan seseorang jika ingin di pakai di gereja "x" yaitu saat pertama seseorang menerima Yesus atau yang tidak menerima dia maka orang itu akan di saring, yang berikutnya saringan saat ia di terima di suatu sekolah teologia tertentu atau tidakdi terima, lalu saringan yang berikutnya apakah orang tersebut bisa lulus dari sekolah teologia itu atau tidak, dan juga apakah setelah lulus ia dianggap layak untuk bergabung di "gereja besar" itu atau tidak dan terakhir apakah ia sanggup bertahan mengerti visi dari gereja tersebut atau tidak, jika tidak maka ia akan di saring. Seorang pemimpin menjelaskan kalimat Yesus bahwa banyak yang terpanggil namun sedikit yang terpilih, begitulah proses saringan yang Tuhan kerjakan. Lalu pada pertemuan berikutnya dalam pertemuan yang lebih kecil di singgung lagi kata saringan tersebut.

Hanya ada dua ayat Alkitab yang berbicara secara tegas tentang saringan, yang lain kurang begitu tegas. Dua ayat Alkitab tersebut adalah:
  1. Hakim-hakim 7:1-25, bagaimana Tuhan menyaring orang Israel yang jumlahnya banyak yakni dari 32.000 orang yang maju akhirnya di seleksi hanya 10.000 yang layak, lalu di saring lagi hanya 300 orang yang layak perang melawan tentara Midian.
  2. Matius 22: 14, "sebab banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih".
Yang menjadi pertanyaan, tepatkah dua bagian ayat tersebut?
  1. Hakim hakim sedang berbicara tentang pemurnian. Orang-orang yang mengalami penyaringan adalah orang-orang yang tidak masuk kualifikasi alias orang yang penakut dan orang yang tidak layak untuk berperang. Bolehkah ini di jadikan contoh untuk gereja atau persekutuan menyeleksi pengurus, majelis atau hamba Tuhannya? Bisa ya jika orang yang di seleksi tidak layak secara iman atau keteladan hidupnya jelek, tetapi bisa juga tidak tepat jika orang-orang tersebut sudah bertobat namun karena kebutuhan pengurus, majelis atau hamba Tuhan hanya di terima sedikit yakni 5 orang sementara yang mendaftar 15 orang maka kita tidak dapat mengatakan mereka yang tidak di pilih di saring Tuhan. Memang Tuhan berdaulat dalam memilih mereka namun alangkah tidak cocok jika contoh ini di paralelkan dengan kisah Gideon memilih tentaranya.
  2. Dalam Matius konteks ayat ini adalah perjamuan kawin yang merupakan perumpamaan mengenai kerajaan Allah. Banyak yang di undang tetapi sedikit yang berespon dan ini berkaitan dengan keselamatan. Keselamatan tidak untuk semua juga tidak untuk kebanyakan orang. Maka ayat ini tidak bisa diambil untuk menjadi contoh bahwa ketika terjadi perbedaan pendapat dan perpecahan dalam gereja mereka yang keluar dari gereja tersebut di saring oleh Tuhan. Bahkan pada waktu Barnabas dan Paulus berselisih paham soal apakah Yohanes Markus mau di bawa serta dan Paulus tidak setuju, Alkitab tidak pernah mengatakan Barnabas di saring oleh Tuhan. Pada akhirnya Paulus yang salah menilai Yohanes Markus dan terbukti di kemudian hari Injil Markus di tulis oleh Yohanes Markus yang menunjukkan betapa banyak perubahan dalam diri Markus.
Memang kita percaya akan kedaulatan Tuhan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu namun bukan berarti Tuhan "membuang" atau "menyaring" mereka yang sudah bertobat dari pekerjaan Tuhan. Bahkan orang yang melakukan dosa percabulan di dalam jemaat dikatakan oleh Paulus agar orang itu di serahkan pada iblis agar tubuhnya binasa tetapi rohnya di selamatkan pada hari Tuhan. Mereka ini mendapat disiplin atau ekskomunikasi dari gereja tetapi mereka bukan di saring atau dibuang.

Tidak tepat bukan jika kita katakan bahwa karena perbedaan pendapat Martin Luther di saring oleh Tuhan dari gereja Khatolik pada waktu itu, juga tidak tepat jika dikatakan gerakan kharismatik di saring Tuhan dari gereja Prostestan yang lebih dulu sudah ada. Mengapa gereja sulit melihat mana yang tepat sebagai suatu saringan dan yang tidak tepat di sebut sebagai yang bukan. Bagaimana dengan saya, apakah saya juga memakai istilah-sitilah rohani secara tidak tepat? Apakah yang harus saya lakukan untuk melihat kehendak Tuhan? Ini menjadi perenungan panjang.

3 Comments:

Blogger Pencipta Terapi Calistung said...

Hello bin. Renungan bagus. Saya setuju dengan pemikiran kamu.
Contoh: Allah membiarkan gandum dan ilalang sama bertumbuh. Akan dipisahkan pada hari penuaian.

Kalau melihat prinsip saringan dari jenis umur: Yesus tersaring pada umur 35. Bagaimana ini?
Prinsip saringan yang dipakai pada rapat itu, saya lihat lebih pada IQ atau kesuksesan dan keberhasilan.

Saya melihat yang mengatakan "saringan" itu, mungkin lebih dilandasi oleh motivasi "belari-lari"-nya Paulus. Dalam balap lari memang tidak ada istilah tunggu-tungguan. Tapi itu tidaklah menentukan juara tidaknya. Karena semuanya masuk finish (juara) juga akhirnya nanti.
Mungkin sebaiknya kata "saringan" diganti dengan "lebih kuat berlari". Tapi apa gunanya? Toh Allah yang memberikan talenta yang berbeda-beda pada tiap orang. Iya ndak?

Btw, senang melihat kamu kritis. Tetap jadi "hati nurani" ya, di tempat kita masing-masing. Ini juga yang mungkin jadi tugas kamu ditempatkan disana. Semoga saja.

June 10, 2007 at 12:02 AM  
Blogger Avichayil said...

This comment has been removed by the author.

June 11, 2007 at 10:30 AM  
Blogger Robin Simanjuntak said...

Allow theo & Avi (hehe)

thx atas komen kalian. jawaban untuk theo, bagi saya bukan masalah siapa yang lebih kuat berlarinya karena tiap orang punya karunia berbeda, itu betul. Tapi masalahnya tiap orang di adu dan ada spirit kompetisi yang kurang sehat, dan seolah yang keluar yang kalah dan kurang ngerti visi.

benar grace saya setuju by His Grace bukan by "grace". Mengutip istilah saringan dengan yang ada dalam Alkitab pasti beda karena Alkitab hanya bicara antara believers dan unbelievers.

btw grace, saya bisa curhat sekarang di blog ini dari pada ngomel sendiri hahaha

June 11, 2007 at 11:57 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home